UNU Jogja melalui Direktorat GESI menggelar seminar perempuan Se-Asia Tenggara dengan menghadirkan narasumber dari akademisi dan aktivis perdamaian dari tiga negara, yaitu Indonesia, Singapura, dan Filipina. Acara digelar di Hall UNU Jogja bekerjasama dengan Srikandi Lintas Iman (SRILI) dan Pusat Studi dan Pengembangan Perdamaian, Universitas Kristen Duta Wacana (PSPP UKDW), Selasa (28/11).
Baca juga : Gelar Diskusi Ekonomi Syariah, Investa Rangers Paparkan Build Network
Dalam press release, panitia acara Misni Parjiati menyebut acara yang mengangkat tema Perempuan, Perdamaian dan Dialog Lintas Iman di Asia Tenggara ini didasari pada keberadaan dan peran aktif perempuan sebagai agen perdamaian.
“Perempuan merupakan aset dibidang perdamaian dan peran aktifnya sebagai agen perdamaian telah dibuktikan dengan upaya dalam mediasi, negosiasi, dan fasilitasi proses perdamaian. Namun, proses perdamaian di tingkat tinggi umumnya masih didominasi laki-laki,” jelasnya seperti dikutip dalam press release.
Berdasarkan data UN Women, antara tahun 1992–2019, perempuan hanya menempati 13% sebagai negosiator dan 6% sebagai mediator. 7 dari 10 proses perdamaian juga tidak melibatkan perempuan.
Misni melanjutkan selian itu adanya konflik internal yang terjadi saat ini. Konflik ini bisa menjadi ancaman yang jauh lebih besar bagi Asia Tenggara dibandingkan konflik antarnegara.
Baca juga : Prodi Farmasi Gelar Asesmen Lapangan bersama LAM-PTKes
“Mekanisme formal dan informal dalam menangani konflik dari level keluarga hingga level nasional memerlukan dukungan dari perempuan. Dimana perempuan dapat mengambil perannya dalam pencegahan dan pengelolaan konflik, terlebih jika terdapat penggunaan identitas agama yang relatif sensitif bagi kawasan Asia Tenggara” lanjutnya.
Hadir sebagai pembicara dari Indonesia Kepala Program Studi Doktor Teologi Universitas Kristen Duta Wacana Paulus Sugeng Widjaja, Peneliti dari Pusat Kajian Keamanan dan Perdamaian Universitas Gadjah Mada Arifah Rahmawati. Hadir pula pembicara dari Singapura, Direktur Harmony Centre Singapore Ustazah Liyana Rosli Asmara, dan pembicara dari Filipina Teresita C. Mirafuentes, dosen di Ateneo de Davao University and St. Francis Xavier College Seminary.