UNU Jogja menyiapkan dua program pendidikan masa depan untuk menghadapi situasi masyarakat masa depan yang penuh tantangan. Keduanya adalah School of Future Studies dan School of Future Metallurgy. Hal ini disampaikan Rektor UNU Jogja Widya Priyahita dalam Muktamar Pemikiran NU 2023 “Imagining the Future Society” di Jakarta, Sabtu (2/12).
Baca juga : UNU Jogja Mulai Perluas Kerjasama ke Tiongkok
Menurutnya, saat ini tidak cukup hanya membayangkan, melainkan juga harus memprediksi dan
mengantisipasi kebutuhan masa depan. Untuk itulah, dua program pendidikan inovatif disiapkan
UNU Jogja.
Pertama, School of Future Studies dengan menjalin kerja sama dengan Uni Emirat Arab. “School of Future Studies adalah sekolah yang mengajarkan ilmu-ilmu yang dibutuhkan ke depan, tapi belum banyak dikembangkan di kampus lain, bahkan di luar negeri,” kata Widya, seperti dikutip dari nu.or.id.
Baca juga : UNU Jogja dan Bawaslu DIY Gelar Seminar Pemilu, Mahasiswa Bersiap Awasi Gelaran Pemilu 2024
Kedua, School of Future Metallurgy yang menggandeng pemerintah Tiongkok. Hal ini dilatari potensi Indonesia sebagai penghasil nikel, komponen terpenting dalam baterai, dan UNU Jogja tertantang untuk menyiapkan SDM di industri tersebut.
“Investasi pembangunan smelter ada komponen pembangunan sekolah untuk menyiapkan talentanya dan pembangunan sekolahnya itu dikerjasamakan dengan UNU Jogja,” tuturnya.