UNU Jogja Peringati Harlah ke-7 dan Buka Kamandanu dengan Potong Tumpeng

  • 14 Maret 2024
  • Editor UNU
  • Berita
UNU Jogja Peringati Harlah ke-7 dan Buka Kamandanu dengan Potong Tumpeng

Memperingati Hari Lahir (Harlah) ke-7, UNU Jogja menggelar tasyakuran yang bertepatan dengan pembukaan Kegiatan Ramadhan di Kampus UNU (Kamandanu) 1445 H, Rabu (13/3). Peringatan harlah ditandai dengan pemotongan tumpeng oleh Wakil Rektor Senior Bidang Kepesantrenan Abdul Ghoffar dan dihadiri oleh perwakilan PWNU DIY, Ahmad Fauzi, juga pimpinan dan civitas.

Dalam sambutannya, Ghoffar menjelaskan sekelumit sejarah UNU Jogja, antara lain sesuai terbitnya Surat Keputusan Kemenristek Dikti, UNU Jogja berdirinya pada 26 Desember 2016, sedangkan 10 Maret 2017 merupakan peresmian dan pelantikan rektor pertama UNU Jogja.

“Oleh PBNU, harlah UNU Jogja disepakati jatuh pada tanggal 10 Maret dengan berbagai pertimbangan. Sebenarnya, keinginan mendirikan kampus UNU di Jogja itu sudah lama, sejak Gus Dur menjadi presiden. Hingga pada awal Januari 2015, PWNU DIY mengadakan pertemuan dengan gagasan utama membentuk tim khusus pendirian universitas milik NU di Yogyakarta,” ujarnya.

Ghoffar menjelaskan, perjuangan pendirian UNU Jogja penuh liku. “Hingga berangkat dari doa para kiai dan bu nyai, UNU hingga kini dapat bertahan, dan dalam kurun waktu selama tujuh tahun berjalan, UNU Jogja telah mengalami banyak perkembangan,” tandasnya.

Seusai sambutan, dilakukan pemotongan tumpeng untuk menandai harlah ke-7 UNU Jogja dan pembukaan Kamandanu 1445 H disaksikan oleh perwakilan PWNU DIY dan civitas UNU Jogja, baik pimpinan, dosen, karyawan/tendik, dan mahasiswa.

Acara peringatan harlah dan pembukaan Kamandanu 1445 H ini menghadirkan Prof. Dr. Kiai. Abdul Mustaqim, Direktur Program Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, untuk menyampaikan tausiyah lmiah.

Dalam ceramahnya, ia mengatakan kebanggaannya terhadap UNU Jogja yang telah berkembang pesat dalam kurun waktu tujuh tahun.

“Saya kira, sejarah berdirinya UNU perlu dibuat menjadi sebuah buku,” kata dia yang juga menyampaikan tentang pentingnya majelis ilmu, majelis zikir, dan majelis silaturahmi dalam kehidupan seperti dicontohkan Nabi Muhammad SAW.

Berita Terkait

Jadi Agen Perubahan, Mahasiswa UNU Jogja Komitmen Bangun Budaya Anti Korupsi dalam Kuliah Umum Pancasila
  • Editor UNU
  • 19 Desember 2024

Jadi Agen Perubahan, Mahasiswa UNU Jogja Komitmen Bangun Budaya Anti Korupsi dalam Kuliah Umum Pancasila

Mahasiswa UNU Jogja semester 1 mengikuti kuliah umum pancasila yang menghadirkan narasumber dari...

Ratusan Mahasiswa UNU Jogja Ikuti Kuliah Umum Literasi Keuangan, Ketua GEKRAF DIY : Mahasiswa Harus Mampu Lakukan Resiliensi
  • Editor UNU
  • 18 Desember 2024

Ratusan Mahasiswa UNU Jogja Ikuti Kuliah Umum Literasi Keuangan, Ketua GEKRAF DIY : Mahasiswa Harus Mampu Lakukan Resiliensi

Ratusan mahasiswa UNU Jogja yang terdiri dari mahasiswa tahun angkatan 2024 dan mahasiswa...

Penuhi Undangan Silaturrahmi, Tim Admisi UNU Jogja Kunjungi MA Nurul Ummah Yogyakarta
  • Editor UNU
  • 18 Desember 2024

Penuhi Undangan Silaturrahmi, Tim Admisi UNU Jogja Kunjungi MA Nurul Ummah Yogyakarta

UNU Jogja melalui Direktorat Admisi memenuhi undangan silaturrahmi dari MA Nurul Ummah Yogyakarta,...