Desa Wisata Jamu Kiringan yang terletak di Kiringan, Jetis, Kabupaten Bantul merupakan salah satu wilayah binaan program studi Agribisnis dan Teknologi Hasil Pertanian Fakultas Industri Halal UNU Jogja dalam Program Kemitraan Masyarakat (PKM). Salah satu tujuan dari program ini adalah untuk membantu dan mengembangkan sekelompok masyarakat agar mandiri secara ekonomi dan sosial.
Dalam upaya tersebut, tim pengabdian PKM yang diinisiasi oleh prodi Agribisnis dan Teknologi Hasil Pertanian menggelar pelatihan inovasi produk jamu pada 10-11 September 2024. Pelatihan ini sebagai bagian dari pengembangan potensi ekonomi berbasis jamu tradisional di desa Wisata tersebut.
Pelatihan yang dilaksanakan di Children Center, Desa Kiringan berfokus pada pembuatan dua produk unggulan yaitu wedang uwuh rosela celup dan permen jelly dengan bahan dasar bunga telang. Kegiatan ini dihadiri oleh perwakilan pengelola desa wisata serta empat kelompok pengrajin jamu gendong setempat.
Baca juga : Mantapkan Persiapan Sekolah Masa Depan, Akademisi UEA Ramai-ramai Sambangi UNU Jogja
Inovasi pertama yang diperkenalkan adalah wedang uwuh rosela celup. Sebuah pengembangan dari minuman tradisional wedang uwuh yang umumnya berbahan dasar rempah-rempah seperti jahe, kayu manis, dan secang. Dalam versi inovatif ini, bunga rosella digunakan untuk memberikan cita rasa segar serta meningkatkan kandungan antioksidan. Dikemas dalam bentuk celup sehingga produk ini lebih praktis dan modern dengan menargetkan konsumen yang mencari kemudahan dalam penyajian tanpa mengurangi keaslian rasa.
Produk inovatif kedua adalah permen jelly berbahan dasar bunga telang. Produk ini selain memiliki tampilan menarik dengan warna alami biru, juga kaya manfaat kesehatan, seperti meningkatkan daya tahan tubuh dan memberikan alternatif produk camilan sehat berbahan herbal.
“Kami melihat peluang besar dalam diversifikasi produk jamu, terutama dengan mengkombinasikan inovasi dalam bentuk dan kemasan agar sesuai dengan tren pasar saat ini. Wedang uwuh celup dan permen jelly bunga telang adalah contoh produk yang dapat menarik minat generasi muda dan wisatawan,” ujar Nur Saudah Al Arifa D. selaku ketua tim pengabdian PKM UNU Jogja di Desa Wisata Jamu Kiringan.
Baca juga : Mahasiswa UNU Jogja Hadiri Undangan Sosialiasasi Pencegahan TPKS dari DP3AP2 DIY
Salah satu tim, Subekti Hartiningsih berharap kegiatan ini dapat memberikan dampak positif bagi warga sehingga kedepannya dapat berjalan mandiri secara ekonomi maupun sosial.
“Senang melihat antusiasme Ibu-ibu dalam Kegiatan PKM di Kiringan, harapan kedepannya semoga progam ini dapat memberikan dampak yang secara signifikan dalam pengembangan Desa Wisata Jamu Gendong Kiringan, baik dari segi inovasi produk berbasis bahan lokal maupun desain kemasan produk,” katanya.
Sejalan dengan itu, anggota lainnya, Diah Ayu Puspasari menambahkan bahwa adanya kegiatan pelatihan pembuatan produk wedang uwuh rosela celup dan permen jelly telang akan menggali potensi dan meningkatkan kreativitas kelompok pengrajin jamu gendong kiringan dalam menghasilkan produk inovasi yang dapat meningkatkan nilai jual produk.
Baca juga : Pertama Digelar, UNU Jogja Jadi Tuan Rumah Konferensi Muslim Indonesia-Tiongkok
“Produk pelatihan yang dihasilkan memiliki keunggulan dibandingkan produk-produk yang sudah ada di pasaran dari segi nilai gizi dan tampilan,” katanya.
Kepala Dukuh Kiringan Sudiatmi menyampaikan banyak terimakasih kepada tim pengabdian PKM UNU Jogja. Sehingga dengan pelatihan ini dapat memperkaya variasi produk jamu yang dihasilkan oleh para pengrajin, serta juga memberikan nilai tambah bagi Desa Wisata Jamu Kiringan. [Latifah]
***UNU Jogja membuka pendaftaran mahasiswa baru Tahun Ajaran 2024/2025. Dapatkan info selengkapnya di pmb.unu-jogja.ac.id
