UNU Jogja melalui program Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) turut ambil bagian dalam upaya pencegahan stunting di Desa Wijirejo, Kecamatan Pandak, Kabupaten Bantul. Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan mengedukasi masyarakat tentang pentingnya pencegagan stunting sejak dini, sekaligus memberikan pelatihan pembuatan makanan sehat atau makanan tambahan dalam meningkatkan gizi anak.
Tim PKM sekaligus dosen prodi Akuntansi UNU Jogja, Zulfatun Ruscitasari mengatakan, kegiatan ini dilakukan bertujuan untuk memberikan pemahaman mengenai stunting dilingkungan masyarakat.
Baca juga : Tingkatkan Kompetensi, Mahasiswa Agribisnis Magang di Dinas Pertanian Kabupaten Bantul
“Kami ingin menjelaskan kembali tentang urgensi stunting dan dampaknya bagi anak. Selain itu, ibu hamil akan diberikan pendampingan tentang bagaimana mencegah stunting sejak dini. Selanjutnya, kami akan menggelar kegiatan pendampingan serta pelatihan dalam membuat makanan tambahan berupa brownies kukus yang berbahan dasar ubi dan bayam merah,” katanya.
Pelatihan yang mulai dilakukan sejak Juli 2024 lalu ini didukung langsung oleh Direktorat Riset, Teknologi dan Pengabdian Kepada Masyarakat tahun anggaran 2024. Zulfatun Ruscitasari bersama dengan Joang Ipmawati, dosen Informatika, dan Nurul Faizah, dosen Farmasi bergerak bersama dengan mahasiswa dan masyarakat untuk mensukseskan agenda ini.
Selama kegiatan, warga setempat khususnya ibu hamil dan ibu menyusui mengikuti sosialisasi mengenai sistem informasi stunting serta mendapatkan pendampingan untuk mengimplentasikannya.
Lurah Kalurahan Wijirejo, Wisnu Riyanto menyambut baik kegiatan ini. Ia berharap sosialisasi ini dapat memberikan dampak posistif untuk warganya.
Baca juga : Tingkatkan Skill Inovasi Mahasiswa, Prodi Agribisnis Terjunkan Tim Magang di Pusat Inovasi Agriteknologi UGM
“Dengan adanya kegiatan PKM dan kreatif dosen serta mahasiswa UNU Jogja, insyaallah akan membawa perubahan yang baik bagi balita stunting di Desa Wijirejo. Selain itu juga dapat memberi kontribusi yang baik untuk Kalurahan Wijirejo,” katanya, Kamis (19/09).
Desa Wijirejo merupakan salah satu desa produktif di Kecamatan Pandak, Kabupaten Bantul dengan jumlah baduta mencapai 206 anak dan balita mencapai 486 anak. Dari data tersebut, hampir 5% baduta dan balita terindikasi stunting. [Latifah]