UNU Jogja turut berkomitmen mempromosikan gagasan cinta damai dan kemajuan dalam Islam, terutama melalui kiprahnya di bidang pendidikan. Hal ini disampaikan Rektor UNU Jogja Widya Priyahita dan Associate Professor UNU Jogja Prof. Sahiron saat menjadi delegasi Indonesia di Muslim International Forum (MIF) 2024 di Masjid Katedral Moscow, Rusia, 20-22 September.
Sejak digelar pada 2005, MIF tahun ini merupakan penyelenggaraan ke-20 dengan tema “The Path of Peace: Dialogue as the Basis of Harmonious Coexistence”. Para pemimpin agama, pakar, dan perwakilan organisasi dari 40 negara Islam sepakat menyerukan harmoni dunia. “Pemimpin agama memainkan peran penting dalam menciptakan perdamaian dunia,” kata Prof Sahiron dalam sambutannya.
Baca juga : Memahami Etika Keberagaman Agama di Sekolah Dasar Jerman, Mr. Daniel Happel Beri Kuliah Tamu di UNU Jogja
Kepada para pemimpin Islam di forum tersebut, Rektor dan Prof Sahiron juga menitipkan salam hangat dari Muslim Indonesia, terutama Ketua PBNU KH Yahya Cholil Staquf yang mendukung penuh ide forum ini. MIF juga menyepakati sejumlah resolusi seperti komitmen perdamaian dan persaudaraan antar-agama, hingga partisipasi otoritas agama dalam penyelesaian konflik politik dan militer melalui dialog.
Seusai menghadiri Muslim International Forum di Moskow, Rektor UNU Jogja juga menyempatkan bersilaturahmi dengan para pengurus Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) Rusia. Sebagai wajah NU di kancah dunia, para kader muda NU berprestasi ini diharapkan bisa menampilkan nilai-nilai moderat Islam ala NU di negeri tersebut. [Arif]