Kiprah UNU Jogja dalam mempromosikan kemajuan Islam ditunjukkan dengan mematangkan Mohamed Bin Zayed College for Future Studies (MBZ CFS). Persiapan sekolah pascasarjana ini selangkah lebih maju melalui penyelenggaraan ‘Workshop for the Establishment of MBZ CFS’ di Kampus Terpadu, 7-8 September yang dihadiri sejumlah pimpinan kampus dan ilmuwan dari Uni Emirat Arab (UEA).
MBZ CFS merupakan hasil kolaborasi UNU Jogja dan MBZ University of Humanities (MBZUH) UEA. Disiapkan tak jauh dari Kampus Terpadu, MBZ CFS akan menjadi sekolah pertama di Asia Pasifik yang mengkaji bidang-bidang yang relevan dengan masa depan. Lokakarya ini digelar untuk membahas berbagai persiapan MBZ CFS, dari gedung hingga program akademik.
Baca juga : Membangun Perspektif Pendidikan Inklusif, GEDSI UNU Jogja Gelar Sosialisasi
Selain civitas UNU Jogja, delapan delegasi UEA hadir, yaitu Rektor MBZUH Khalifa Al Dhaheri didampingi Sultan Al Rumaithi, Karima Al Mazrouei, dan Saif Al Tamimi. Ada pula Prof. Dr. Fikri Kharbash (Dean of the College of IT United Arab Emirates University), Ali Al Mansouri (VP of the Khalifa University), serta Alham Fikri Aji (MBZ University for AI).
Al Dhaheri menyatakan, pendirian sekolah masa depan ini tak hanya bermanfaat bagi UEA dan Indonesia, melainkan juga bagi dunia Islam. “Saya optimis pertemuan ini menghasilkan keputusan yang baik bagi perkembangan MBZ CFS,” katanya.
Rektor UNU Jogja Widya Priyahita menambahkan, MBZ CFS menjadi tonggak baru kerja sama UEA-Indonesia. “MBZ CFS ini dapat menjadi model perkembangan dunia Islam dan mempromosikan kemajuan Islam secara global, terutama dalam pendidikan dan isu-isu masa depan,” ujarnya. [Arif]