Menjanjikan bagi Karir Generasi Muda, Sineas Film-film Box Office Ungkap Prospek Industri Sinema di UNU Jogja
Pernah menyaksikan film box office “Layangan Putus”, “Gadis Kretek”, atau “Ipar adalah Maut”? Geregetan dengan para pemain yang berakting jempolan di film-film itu? Perkenalkan, sosok di belakang layar yang bertanggung jawab dalam pemilihan aktor dan aktris di film-film tersebut: Widhi S Utama.
Widhi bertindak sebagai casting director atau orang yang mencari dan menentukan aktor yang pas dalam memerankan karakter dalam film. Pada Jumat (6/12), ia hadir di Kampus Terpadu UNU Jogja sebagai pembicara di talkshow “Mengenal Industri Film sebagai Opsi Karir Menjanjikan”.
Baca juga : Tandai Eratnya Persahabatan 2 Negara, Delegasi Budaya UEA Tampilkan Tarian Al Ayyala di UNU Jogja
Ia bercerita, kiprahnya di industri film justru berbeda dengan pilihan studinya dahulu di bidang hukum. “Aku seperti orang-orang sering tergerak melakukan sesuatu setelah nonton film. Jadi kenapa tidak aku masuk dunia film. Saat masuk di dunia film, aku belajar secara otodidak,” ujarnya.
Widhi mengawali karirnya di sebagai reporter, editor, dan tim kreatif di industri televisi. Perkenalannya dengan sejumlah artis membawanya ke dunia sinema. “Industri film ini menjadi sektor ekonomi kreatif yang terus berkembang,” kata Widhi.
Kini ia menjadi pendiri dan CEO WidescreenID Talent Management. Selain tiga yang disebut di atas, Widhi juga membidani film “Habibie dan Ainun”, “Perahu Kertas”, “Jomblo”, “Sultan Agung”, “Kisah Tanah Jawa”, “Sakaramatul Maut”, hingga film terbaru “Cinta Tak Seindah Drama Korea”.
Widhi juga terlibat dalam penentuan pemeran untuk film komedi romantis Hollywood berlatar di Bali yang dibintangi Julia Roberts dan George Clooeny, “Ticket to Paradise”.
Baca juga : Perkuat Sensitifitas dan Responsive Gender, Karyawan UNU Jogja Ikuti Workshop Kesetaraan
“Saat ini film Indonesia menjadi tuan rumah di negeri sendiri. Tahun 2023 penonton film Indonesia mencapai 55 juta. Layer-layar bioskop juga terus diperbanyak. Sementara kami kerap kekurangan pemain dan kru. Karena itu, industry film menjadi pilihan karir yang menjanjikan, terutama bagi generasi muda,” paparnya.
Rektor UNU Jogja Widya Priyahita yang memandu langsung talkshow menyatakan paparan Widhi diharapkan memperluas wawasan mahasiswa untuk menentukan peta karir di masa depan.
“Sering kali pilihan karir kita ditentukan oleh hal-hal yang kita tahu. Padahal di luar sana banyak pilihan karir yang belum kita tahu. Opsi-opsi lain ini membuka peluang-peluang baru,” katanya.
Rektor mengatakan, program berbagi pengalaman dari para profesional di berbagai bidang ini bakal digelar rutin untuk makin menambah referensi pilihan karir mahasiswa. “Tidak ada masalah lulusan UNU Jogja terjun di dunia kreatif. Yang jelas, apa yang kita kerjakan harus kita lakukan sepenuh hati dan semaksimal mungkin,” tuturnya. [Arif]