UNU Jogja menjadi tuan rumah “Workshop Finansial dan Terapi Jiwa” persembahan Kitabisa untuk wilayah Yogyakarta. Digelar di The Hall lantai 5 Kampus Terpadu, Sabtu (7/12), agenda yang menjadi rangkaian program “SalingJaga Ibu Berdaya” yang digelar di sejumlah kota ini mengambil tema “Kelola Keuangan, Pesiapkan Kematian dengan Tenang dan Penuh Kesadaran”.
Membuka acara mewakili Rektor, Direktur Pusat Studi Kependudukan dan Kesejahteraan Keluarga (Pusdeka) UNU Jogja Rindang Farihah yang menyatakan agenda ini bagian dari Tridharma Perguruan Tinggi dalam pengabdian masyarakat. “Program Saling Jaga ini tentunya memberikan kebermanfaatan bagi masyarakat luas,” terangnya.
Baca juga : Cegah Pelanggaran Etik Karya Ilmiah, Pimpinan UNU Jogja Adakan Lokakarya Integritas Akademik
Menurut Rindang, kolaborasi UNU Jogja dan Kitabisa diharapkan terus menebarkan manfaat dan memperluas jangkauan peran dan kipah masing-masing lembaga. Sebelumnya UNU Jogja – Kitabisa telah menjalin kerja sama dalam SalingJaga Nahdliyin, program asuransi untuk kalangan NU. “Kolaborasi ini sebagai wujud dari tolong menolong dalam kebaikan, karena sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat bagi sesamanya,” ujar Rindang.
Adapun Co-Founder dan CEO Kitabisa, Vikra Ijas, menyatakan selama tujuh tahun berturut-turut Indonesia menjadi negara paling dermawan menurut Indeks Berbagi Dunia. “Kedermawanan Indonesia bahkan di atas negara-negara Barat dan Timur Tengah. Kitabisa membawa spirit kegotongroyongan ini ke dunia digital untuk menyalurkan kebaikan,” kata Vikra.
Namun, selama ini aktivitas kedermawanan di Indonesia sering kali reaktif. Untuk itu, perlu langkah-langkah nyata dalam menjadikan kedermawanan itu sebagai tindakan proaktif. “Itulah pentingnya perencanaan keuangan seperti ini karena bagian dari upaya proaktif dan persiapan jangka panjang untuk kebaikan keluarga,” tuturnya.
Baca juga : Unjuk Kreativitas, Mahasiswa Prodi Manajemen Gelar BOOM FEST 2024
Dosen Akuntansi Fakultas Ekonomi UNU Jogja Anik Puji Handayani yang turut mengisi workshop menekankan pentingnya perencanaan keuangan di keluarga sejak dini. Idealnya, pengelolaan kekayaan dibagi untuk tiga kebutuhan utama, yakni untuk konsumsi, warisan atau investasi, dan ibadah.
“Dalam penyusunan perencanaan keuangan ini, kita juga sering menghadapi sejumlah tantangan. Seperti saat menyiapkan financial checkup untuk mengetahui aset dan liabilitas, juga melakukan pengelolaan kebutuhan karena perlu memilah antara kebutuhan dan keinginan,” ucap Anik.
Workshop yang mayoritas pesertanya adalah ibu rumah tangga ini digelar secara hibrida. Selain dapat diikuti secara daring, peserta juga bisa hadir secara langsung di UNU Jogja untuk mengikuti paparan dari pakar perencana keuangan. Tak sedikit peserta yang membawa buah hati mereka ke UNU Jogja dalam workshop di akhir pekan ini. [Arif]