Karya tulis ilmiah menjadi elemen penting dalam dunia akademik. Kendati demikian, praktik-praktik pelanggaran integritas akademik, seperti plagiasi, fabrikasi, dan konflik kepentingan masih kerap menjadi persoalan. Apalagi saat ini berkembang kecerdasan buatan (AI) yang menimbulkan problem etis dalam penulisan akademik.
Situasi tersebut melatari UNU Jogja menggelar “Lokakarya Integritas Akademik” di Kampus Terpadu, Sabtu (30/11). Acara dibuka oleh anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI KH Hilmy Muhammad yang menyampaikan keynote speech bertajuk “Penguatan Integritas Akademik untuk Kemaslahatan Bangsa”.
Ia menjelaskan, penguatan integritas akademik mengharuskan civitas untuk melaksanakannya secara integral, menyeluruh, dan kompehensif. “Urusan kebijakan sampai tukang parkir itu semua terkait. Tidak bisa hanya urusan akademik dan urusan lain kita abaikan,” ujar Gus Hilmy.
Apalagi saat ini UNU Jogja telah memiliki kode etik yang harus disosialisasikan dan menjadi consensus bersama. Kode etik ini memuat aturan hukum sekaligus asas-asas etik yang berlandaskan unsur kepatutan dan kepantasan.
Baca juga : MGIMO dan Universitas Nahdatul Ulama Tandatangani Nota Kerjasama
“Kode etik ini menjaga integritas, harkat, dan martabat baik sebagai pribadi maupun institusi, bukan hanya UNU Jogja tapi juga NU, bahkan citra Islam itu sendiri. kode etik ini harus ditegakkan dan penegakan etik itu bukan sesuatu yang mudah,” tandasnya.
Dalam lokakarya ini disampaikan sejumlah materi, yakni Memahami Integaritas Akademik, Etika Penulisan Ilmiah, dan Sistem Sitasi Berbasis Teknologi AI. Selain itu, juga diajarkan Pengantar Plagiarisme, Teknik Parafrase dan Sitasi yang Benar, Praktik Penggunaan Software Pendeteksi Plagiarisme.
Materi-materi tersebut disampaikan oleh para akademisi terkemuka, yaitu Ketua Pusat Studi Pancasila Universitas Gadjah Mada (UGM) Agus Wahyudi, Direktur Sistem dan Sumber Daya Informasi UGM sekaligus Syuriyah PWNU DIY Widyawan, dan anggota Komite Etik UGM Prof Madarina Julia.
Jajaran pimpinan UNU Jogja di tingkat universitas, dekanat, hingga prodi dan Dewan Etik mengikuti lokakarya yang digelar sepanjang hari dari pagi hingga sore ini. Agenda ini diharapkan menciptakan budaya integritas akademik, mencegah pelanggaran integritas akademik, terutama plagiarisme, juga meningkatkan kualitas penulisan akademik termasuk dalam melakukan sitasi berbasis AI. [Arif]