Gelar Diskusi Publik, Fakultas Ilmu Pendidikan UNU Jogja Bahas Peran Strategis UNU Jogja dalam Pendidikan dan Pemajuan Kebudayaan

Fakultas Ilmu Pendidikan UNU Jogja menggelar diskusi publik bertajuk “Menembus Ruang: Peran Strategis UNU Yogyakarta dalam Pendidikan dan Pemajuan Kebudayaan” di ruang The Forum, Kampus Terpadu UNU Jogja, Kamis (10/4). Diskusi ini menghadirkan Ketua Dewan Kesenian Belitong dan Founder Yayasan Pusat Studi Kebudayaan Belitong, Iqbal H. Saputra dan dosen Fakultas Ilmu Pendidikan UNU Jogja, Risda Nur Widia.
Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan UNU Jogja, Mustaghfiroh Rahayu mengatakan agenda ini merupakan upaya untuk merespon kebutuhan dan kontekstualitas akademika UNU Jogja terhadap budaya kosmopolitan yang semakin terbuka di tingkat lokal maupun global.
Dalam agenda ini, dosen program studi Pendidikan Bahasa Inggris sekaligus moderator diskusi, Rahayu Rizky, membuka ruang diskusi.
Narasumber pertama, Risda Nur Widia memaparkan capaian, kerja sama, dan program berbasis pendidikan dan kebudayaan yang telah berjalan dan akan diwujudkan oleh UNU Jogja.
Ia juga menilai, pendidikan dan kebudayaan adalah cara strategis untuk menjamin masa depan Indonesia.
Selain itu, ia menambahkan, langkah memajukan pendidikan dan kebudayaan pada civitas akademika merupakan langkah mengantisipasi dan merekonsiliasi masyarakat secara luas serta progresif.

Sejalan dengan itu, dalam aspek kemajuan kebudayaan, Iqbal H. Saputra menilai bahwa sikap sehari-hari yang dihayati dan diyakini merupakan bagian dari pengetahuan dan pendidikan.
Iqbal juga menjelaskan bahwa kebudayaan harus memahami situasi dan posisi para pelakunya dalam bersikap.
Iqbal menekankan untuk merawat akar kebudayaan yang telah menjadi pengetahuan di dalam masyarakat.
“Dapat kita bayangkan apabila satu bahasa hilang, maka kita akan kehilangan satu kebudayaan,” katanya.
Sebagai penutup diskusi, Rahayu menekankan bahwa diskusi ini telah berhasil membuka horizon pengetahuan baru yang lebih luas dan segar mengenai kemajuan pendidikan dan kebudayaan, baik bagi mahasiswa UNU Jogja dan juga masyarakat. [Latifah]