Hangatnya Suasana Halalbihalal Keluarga Besar UNU Jogja, Momen Saling Memaafkan sekaligus Eratkan Kebersamaan

Halalbihalal menjadi momen yang memiliki makna mendalam untuk saling mengikhlaskan segala khilaf dan kekurangan secara langsung, serta menyempurnakan ibadah setelah sebulan berpuasa. Momen ini juga menjadi ajang silaturahmi untuk menguatkan kebersamaan dan kekompakan civitas UNU Jogja yang sudah dianggap layaknya keluarga.
Demikian hikmah dari gelaran Halalbihalal Pegawai UNU Jogja yang digelar di The Hall Lantai 5 Kampus Terpadu UNU Jogja, Rabu (9/4). Agenda ini diikuti oleh para pimpinan, civitas, dan pegawai di lingkungan UNU Jogja. Dalam pengantarnya, Pelaksana Harian (Plh) Rektor UNU Jogja Brian Edityanto menyatakan halalbihalal merupakan tradisi yang baik karena menjadi kesempatan untuk saling memaafkan secara langsung dengan rekan kerja.

Sebab selama ini momen silaturahmi, termasuk bermaaf-maafan, lebih banyak dilakukan melalui pesan digital secara jarak jauh tanpa bertemu muka. “Ada yang sekadar meneruskan ucapan permohonan maaf dari orang lain, bahkan ada yang lupa mengganti nama pengirimnya,” kelakar Brian yang disambut tawa hadirin.
Baca juga : Peringati Harlah ke-8, Pimpinan UNU Jogja Apresiasi Kinerja dan Kontribusi Civitas untuk Universitas
Adapun Wakil Rektor Bidang Kepesantrenan Abdul Ghoffar dalam tausiyahnya menyebut tradisi halalbihalal hanya ada di Indonesia. “Halalbihalal dicetuskan KH Wahab Chasbulloh saat ditanya Presiden Sukarno bagaimana cara menyatukan elite-elite politik saat itu. Maka sehabis Lebaran, mereka diundang di acara bernama halalbihalal,” ujarnya.

Menurut Ghoffar, aktivitas saling bermaafan berperan penting dalam membentuk karakter terpuji yang menyempurnakan ibadah puasa Ramadan. Dengan saling memaafkan, kita tidak hanya membersihkan hubungan antarsesama, tetapi juga memperkuat makna spiritual dari Ramadan. Pada akhirnya, diri kita kembali suci di hari Idulfitri dan meraih kemenangan.
“Setelah ini, di bulan Syawal ini yang artinya bulan peningkatan, kita dapat melakukan improvement, peningkatan, baik dalam ibadah maupun kinerja,” katanya.
Selepas pembacaan doa oleh Pengasuh Pondok Pesantren UNU Jogja KH. Edy Musoffa, ratusan pegawai di lingkup kampus UNU Jogja berkeliling saling bermaafan. Selayaknya suasana Lebaran, sembari ditemani bakso, sate, dan es dawet, civitas–termasuk sejumlah profesor dan peneliti yang baru bergabung dengan UNU Jogja–berbincang akrab dan santai membahas berbagai hal diselingi canda dan tawa. [Arif]