Menurut riset, kepatuhan rata-rata pasien di negara maju untuk terapi jangka panjang sebesar 50% dan jumlahnya lebih rendah di negara berkembang. Ketidakpatuhan minum obat biasanya karena lupa jadwal, adanya kendala komunikasi dengan tenaga kesehatan, hingga soal dukungan sosial atau keluarga.
Melihat masalah itu, tim mahasiswa Farmasi UNU Jogja ‘Shining Heart’ yang terdiri dari Siti Abidatul, Emalia N.D, dan Alfi Sangadah dengan bimbingan dosen apt.Fitri Andriani Fatimah,M.Pharm.Sci. berinovasi membuat alat untuk membantu pasien dalam meningkatkan kepatuhan. Peranti ini memanfaatkan kecerdasan buatan (artificial intelligence, AI) dan Internet of Things (IoT) untuk mengingatkan pasien dalam mengonsumsi obat sesuai jadwal dan dosis yang ditentukan.
Kotak Obat Pintar dilengkapi LCD dan sejumlah perangkat yang bekerja ketika jadwal minum obat pasien tiba. Alat ini akan mengeluarkan bunyi alarm untuk mengingatkan pasien mengambil obat. Teknologi ini juga mampu melakukan deteksi apakah pasien telah meminum obat secara tepat waktu dan dosisnya.
Atas inovasi ini, riset kotak-obat pintar ini menjadi juara 1 Lomba Karya Tulis Ilmiah Semarak Keilmuan Nasional 2024 gelaran Universitas Swadaya Gunung Jati, Cirebon.
“Harapannya teknologi inovasi kesehatan ini dapat diadopsi secara luas oleh praktisi kesehatan dan perlu dikembangkan, karena sangat besar potensinya untuk membantu meningkatkan level kesehatan pasien terutama untuk pasien dengan terapi pengobatan jangka panjang seperti Hipertensi, TBC, Diabetes” kata Abidatul mewakili timnya.
***UNU Jogja membuka pendaftaran mahasiswa baru Tahun Ajaran 2024/2025. Dapatkan info selengkapnya di pmb.unu-jogja.ac.id