Jangkau Jaringan Internasional, GEDSI UNU Jogja Penuhi Undangan Konferensi Asia Tenggara di Filipina

  • 17 September 2024
  • Editor UNU
  • Berita
Jangkau Jaringan Internasional, GEDSI UNU Jogja Penuhi Undangan Konferensi Asia Tenggara di Filipina

Direktur Center for Gender Equality, Disability, and Social Inclusion (GEDSI) UNU Jogja Wiwin Siti Aminah Rohmawati dan Sekretaris Center for GEDSI UNU Jogja Erin Gayatri memenuhi undangan workshop bertema “Women Leaders in Inter-religious Engagement” di Malagos Garden Resort, Kota Davao, Filipina, 9 -11 September 2024.

Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan kesempatan bagi para perempuan aktivitas dialog dan perdamaian untuk mengembangkan keterampilan dan pengetahuannya, membantu menyebarkan apa yang telah dipelajari di dalam Konferensi pertama tahun lalu di Bangkok, dan mengevaluasi progress serta menggali peluang untuk mengintegrasikan dialog antaragama (IRD-Interreligious Dialogue) dan dialog antarbudaya (ICD-Intercultural Dialogue) di masing-masing institusi.

“Workshop yang mempertemukan pemimpin perempuan dari berbagai lembaga ini adalah lanjutan dari Seminar dan Training “Empowering the Interfaith Women for Peacebuilding in Southeast Asia”, dimana UNU Jogja sebagai salah satu penyelenggara bersama Srikandi Lintas Iman dan Universitas Kristen Duta Wacana pada November 2023. Dengan demikian, UNU Jogja diharapkan semakin memperkuat jaringan regional di wilayah Asia Tenggara khususnya dalam isu kepemimpinan perempuan yang bekerja untuk dialog, kohesi sosial dan perdamaian,” ujar Direktur GEDSI UNU Jogja Wiwin Siti Aminah Rohmawati.

Baca juga : Tingkatkan Kapasitas Dosen, UNU Jogja Gelar Capacity Building

Keikutsertaan dua utusan dari UNU Jogja ini dilanjutkan dengan menghadiri Dialogue Cities Southeast Asia Conference yang diselenggarakan oleh King Abdullah bin Abdulaziz International Centre for Interreligious and Intercultural Dialogue (KAICIID) bekerja sama dengan Ateneo De Davao University melalui Al Qalam Institute di Dusit Thani Residence Davao, Kota Davao, Filipina, 12-14 September 2024.

Agenda ini bertujuan untuk mendorong persatuan dan kerja sama di seluruh kota di Asia Tenggara melalui dialog antaragama dan dialog antarbudaya. Konferensi tahun 2023 di Bangkok menggaris bawahi pentingnya kerjasama dan dialog regional dalam mengatasi tantangan dan peluang yang dihadapi oleh kota-kota yang mengalami urbanisasi pesat, terutama karena hal ini berdampak pada perempuan dan pemuda. Sedangkan Konferensi tahun ini menekankan promosi IRD and ICD sebagai media untuk meningkatkan partisipasi dan inklusi perempuan dan pemuda dalam solusi pembangunan kota di seluruh Asia Tenggara.

“Konferensi ini juga secara tidak langsung membuka koneksi antar universitas di 5 negara Asia Tenggara (Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand dan Filipina) karena sebagian peserta adalah mahasiswa, dosen, peneliti, dan pimpinan di berbagai kampus. Sehingga terjalin networking yang bisa membuka berbagai peluang kolaborasi lebih lanjut antar universitas. Tiga kluster besar yang dibahas di dalam Konferensi ini adalah isu pemuda, perempuan, serta riset dan kebijakan. Dalam hal ini, dialog antaragama dan dialog antarbudaya didorong menjadi tools yang digunakan untuk bekerja pada ketiga isu besar tersebut. Hasil dari pembahasan tiga kluster memperlihatkan nexus di antara isu digital, partisipasi perempuan dan anak muda, serta sharing responsibilities dari berbagai stakeholders untuk menciptakan perdamaian dan menjaga lingkungan tanpa kekerasan,” kata Sekretaris Center for GEDSI UNU Jogja Erin Gayatri.

Baca juga : Jajaki Peluang Kerja Sama, UNU Jogja dan Thammasat University Bahas 3 poin Penting

“Saya senang dapat belajar banyak dari Konferensi ini dan juga bersyukur dipercaya sebagai fasilitator salah satu working group yang membahas bagaimana meningkatkan peran perempuan dalam pembangunan perdamaian di kota-kota di Asia Tenggara. Selama dua hari, kelompok ini mengeksplorasi berbagai strategi untuk melibatkan dan meningkatkan peran perempuan dalam pembangunan perdamaian melalui dialog antaragama dan dialog antarbudaya. Di dalam kelompok ini sekitar 20 orang, mayoritas perempuan, yang terdiri dari praktisi, pakar, pembuat kebijakan, dan pemimpin berbasis agama berhasil mengidentifikasi tantangan dan berbagi praktik terbaik, serta mengambil lesson learned,” tambah Wiwin yang juga menjadi City Coordinator Yogyakarta.

Baca juga : Fakultas Teknologi Informasi Berhasil Gelar Horizon of Creativa : Expo Inovasi Teknologi 2024

Konferensi yang dihadiri oleh 80 orang delegasi dari 5 kota ditambah experts ini menghasilkan beberapa output. “Dari women working group, salah satu outputnya adalah dua rancangan proposal. Tema pertama tentang memperkuat partisipasi yang setara dan bermakna antara laki-laki dan perempuan dalam resolusi konflik, dan tema kedua tentang membangun women’s wellbeing melalui dukungan kesehatan kental dan psikososial. Proposal tersebut akan dilengkapi dalam beberapa bulan ke depan dan dengan dukungan dana dari KAICIID akan diimplementasikan tahun 2025 dan 2026. Dalam hal ini, UNU Yogyakarta, melalui Center for GEDSI, akan menjadi bagian penting dalam implementasi project tersebut,” lanjut Wiwin. [Latifah]

Berita Terkait

Dari UNU Jogja, Gali Inspirasi Kolaborasi Indonesia–Tiongkok, Warnai Peradaban Islam dan Dunia
  • Editor UNU
  • 18 September 2024

Dari UNU Jogja, Gali Inspirasi Kolaborasi Indonesia–Tiongkok, Warnai Peradaban Islam dan Dunia

Negeri Tiongkok telah menjadi pusat peradaban dunia sejak berabad-abad lalu. Dalam periode itu,...

Melesat Bersama, UNU Jogja–Unaja Sepakati Kerja Sama
  • Editor UNU
  • 17 September 2024

Melesat Bersama, UNU Jogja–Unaja Sepakati Kerja Sama

UNU Jogja dan Universitas Adiwangsa Jambi (Unaja) menandatangani nota kesepahaman (MoU) di bidang...

Kunjungi UNU Jogja, STIES KHAS Al Jaelani Cirebon Jadikan UNU Jogja Sebagai Role Model
  • Editor UNU
  • 13 September 2024

Kunjungi UNU Jogja, STIES KHAS Al Jaelani Cirebon Jadikan UNU Jogja Sebagai Role Model

UNU Jogja menjalin keja sama pendidikan dengan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Syariah (STIES)...