UNU Jogja mendapat kunjungan dari delegasi perusahaan nuklir Rosatom, perwakilan 8 kampus Rusia, dan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Senin (14/10) lalu. Kunjungan ini untuk mendiskusikan kerja sama pendidikan di bidang nuklir antara Indonesia dan Rusia, terutama dalam aspek sumber daya manusia (SDM).
Dalam kunjungan ini, para peneliti nuklir dari Rusia hadir untuk memberi masukan untuk pengembangan pendidikan dan sains tentang nuklir di Indonesia.
Baca juga : Memahami Etika Keberagaman Agama di Sekolah Dasar Jerman, Mr. Daniel Happel Beri Kuliah Tamu di UNU Jogja
Deputi Bidang Sumber Daya Manusia Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, Prof Eddy Giri Rachman Putra, menekankan pentingnya percepatan pendidikan dan pengembangan SDM di bidang nuklir melalui dukungan BRIN untuk menuju Indonesia Emas. “Kami yakin kita dapat memperkuat kapasitas teknologi nuklir melalui kolaborasi ini,” ujarnya.
Adapun Senior Project Manager Rosatom, Julia Dmitrieva, menyatakan Rosatom pun siap mendorong pendidikan nuklir, terutama melalui kesempatan belajar di Rusia lewat kerja sama dengan UNU Jogja. “Untuk itu, kita perlu mengembangkan program pendidikan nuklir yang memberi kesempatan beasiswa, riset, dan magang,” katanya.
Mewakili UNU Jogja, Wakil Rektor Bidang Kerja Sama Achmad Aditya menambahkan UNU Jogja antusias menyambut potensi kolaborasi ini, termasuk peluang tersedianya infrastruktur laboratorium nuklir. “Kerja sama ini dapat dimulai melalui model bisnis yang berfokus pada penciptaan lapangan kerja,”ucapnya.
Dalam pembahasan ini, masukan pengembangan sains dan SDM nuklir juga diberikan oleh Associate Professor Tomsk Polytechnic University Vera Verkhoturova dan Project Officer Rosatom Polina Nosenkova dan Director of the Office Rosatom International Network, Anna Belokoneva.
Pertemuan yang berlangsung hangat ini menyepakati sejumlah hal, seperti adanya program pengembangan pendidikan nuklir berupa magang dan penyediaan infrastruktur, juga perlunya diskusi lebih lanjut untuk menyelaraskan tujuan dan strategi, serta pentingnya mengoptimalkan keunggulan Rusia di bidang nuklir ilmu untuk meningkatkan pengetahuan tentang nuklir di Indonesia. [Arief]