Komitmen Ciptakan Kampus Inklusif dan Demokratik, UNU Jogja Gelar Pelatihan Kesetaraan Gender dan Pendidikan Sebaya
Puluhan mahasiswa perwakilan dari Himpunan Mahasiswa Program Stusi (HMP) dan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) UNU Jogja mengikuti Pelatihan Kesetaraan Gender dan Pendidikan Sebaya yang digelar oleh Center for GEDSI dan PUSDEKA UNU Jogja di Pre-Function Hall lantai II yang digelar pada Minggu, 23 & 30 Juni 2024.
Baca juga : UKM Pencak Silat UNU Jogja Borong Kejuaran dalam Magelang Championship 3 Tahun 2024
Direktur Center for GEDSI Wiwin Siti Aminah Rohmawati mengatakan tujuan digelarnya pelatihan ini guna membekali mahasiswa dalam meningkatkan kapasitas dan wawasan tentang kesetaraan gender.
“Acara ini digelar dalam dua tahap. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kapasitas mahasiswa UNU baik dalam hal wawasan maupun praktik tentang kesetaraan gender. Kesempatan menarik ini juga akan membekali mahasiswa kemampuan untuk dapat menjadi pendidik sebaya,” katanya.
Pelatihan tahap pertama digelar pada 23 Juni 2024 dengan menghadirkan Anggota Satgas PPKS UNU Jogja dan Koordinator Nasional Gerakan Laki-laki Baru Saeroni, Sekretaris GEDSI UNU Yogyakarta Erin Gayatri, dan Dosen Prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar UNU Jogja dan Ahli Pendidikan Inklusi Megawanti.
Baca juga : Rektor UNU Jogja Bicara Ekonomi Hijau dalam Huawei TechDay: Executive InspiraTalk 2024
Dalam pelatihan ini mahasiswa mengkaji tentang problem gender, konsep sex dan gender, konsep dan praktik budaya patriarkhi, ketidakadilan gender, dan Kekerasan Berbasis Gender (KBG).
Pada pelatihan tahap dua yang digelar pada 30 Juni 2024, hadir sebagai trainer Direktur PUSDEKA UNU Jogja dan Pembina PKBI DIY Rindang Farihah, Direktur Center for GEDSI UNU Jogja dan Peneliti di Institute for Southeast Asian Islam UIN Sunan Kalijaga Wiwin Siti Aminah Rohmawati, Tim Ahli Isu GEDSI Yusnita Ike Christanti, dan Ketua Satgas PPKS UNU Yogyakarta dan Direktur Rifka Annisa Periode 2012-2019 Suharti.
Mahasiswa menyimak materi dan melakukan pembahasan terkait isu kekerasan seksual, kesetaraan gender dalam Islam, membangun relasi setara dan tidak toxic, praktik kesetaraan gender dalam organisasi di kampus, dan pendidikan sebaya.
Wiwin menambahkan, pelatihan ini akan ditindak lanjuti dengan diseminasi sekaligus pendidikan sebaya oleh para peserta di kelas.
“Sebagai tindak lanjut dari pelatihan ini, dalam 4-6 bulan ke depan, masing-masing HMP dan UKM akan melakukan berbagai jenis kegiatan diseminasi sekaligus pendidikan sebaya baik kepada para pengurus HMP dan UKM, maupun kepada teman-teman sekelas mereka,” pungkasnya.
Baca juga : UNU Jogja dan Stechoq Sambut Kunjungan SMK Muhammadiyah Kandanghaur Indramayu
Sebagaimana diketahui, UNU Jogja melalui Center for GEDSI dan PUSDEKA UNU Jogja berkomitmen menciptakan atmosfer kampus yang kondusif dan produktif.
Beberapa kebijakan pokok dalam rangka menciptakan atmosfir kampus yang kondusif dan produktif, diantaranya adalah melakukan pengembangan UNU Jogja sebagai kampus yang aman, nyaman, dan sehat, ramah lingkungan, dan kampus yang inklusif dan demokratik.
Kebijakan-kebijakan pokok tersebut selaras dengan berbagai regulasi yang mengatur tentang pentingnya kesetaraan gender dan penghapusan kekerasan seksual. Di antaranya UU No. 7 Tahun 1984 tentang Pengesahan Konvensi mengenai Penghapusan Segala Bentuk Diskriminasi terhadap Perempuan (Convention on the Elimination of All Forms of Discrimination Against Women), UU No. 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia, Permendikbud no. 30 tahun 2021 tentang Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual di Lingkungan Perguruan Tinggi dan UU No. 12 Tahun 2022 tentang Tindak Pidana Kekerasan Seksual. [Latifah]
***UNU Jogja membuka pendaftaran mahasiswa baru Tahun Ajaran 2024/2025. Dapatkan info selengkapnya di pmb.unu-jogja.ac.id
