Kunjungan Prof Simone Sinn dari Universitas Munster Jerman ke UNU Jogja, Ajakan Kontribusi untuk Pengembangan Studi Islam di Jerman
Universitas Munster merupakan salah satu universitas terbesar di Jerman. Universitas yang berfokus pada riset publik telah berhasil mengembangkan reputasi keunggulan dalam penelitian lintas disiplin baik kedokteran, studi bisnis, matematika dan kimia.
Dalam perjalanannya, universitas ini terus melakukan penjajakan kerjasama dengan berbagai pihak salah satunya bersama dengan UNU Jogja. Penjajakan ini dilakukan dalam kunjungan resmi Prof. Simone Sinn, dosen dari Fakultas Teologi Kristen, disambut langsung oleh Wakil Rektor Bidang Riset, Inovasi, dan Transformasi Sosial UNU Jogja Suhadi Cholil, Senin (30/9).
Prof Simone mengatakan pihaknya terkesan dengan UNU Jogja baik dari sisi desain kampus yang ramah lingkungan, iklim mahasiswa dan suasana kehidupan di lingkungan universitas. Dari sisi desain kampus, ia mengakui UNU Jogja merupakan universitas yang ramah lingkungan, hal ini tampak dari desain bangunan sehingga ia masih dapat menikmati hembusan angin yang masuk di tengah bangunan. Selain itu, Ia juga menyoroti penggunaan solar panel sebagai alat pembangkit listrik dilingkungan kampus.
Baca juga : Mahasiswa Agribisnis UNU Jogja Lolos Program Wirausaha Merdeka Kemendikbud EDU-BlankOn UNY 2024
Selanjutnya, ia juga merasa terkesan dengan aktifitas kampus yang sangat hidup, dimana tampak mahasiswa aktif melakukan kegiatan di setiap lantai gendung. Ia juga tidak melewatkan sajian pameran lukisan di lantai 3 dan 4 yang menambah pesona kampus UNU Jogja.
Dalam kesempatan yang sama, Prof Simone menjelaskan bahwa Universitas Munster merupakan salah satu universitas terbesar di Jerman. Universitas ini berada di kota Munster yang merupakan kota pendidikan di Jerman. Universitas Munster memiliki 15 fakultas sehingga universitas ini menjadi salah satu institusi pendidikan tinggi terlengkap di Jerman. Universitas ini memiliki lebih dari 40 ribu mahasiswa aktif dengan prosentase terbanyak berasal dari luar Jerman.
Ia melanjutkan, saat ini penduduk Jerman terdiri dari kurang lebih dari 30 % beragama Katolik, 30 % beragama Protestan dan 8 % beragama Islam. Selain itu, ia juga menjelaskan bahwa Universitas Munster telah memiliki Center for Islamic Theology sejak 15 tahun lalu. Ditahun 2025 center tersebut akan ditransformasikan menjadi Faculty of Islamic Theology.
Rencananya setelah menjadi sebuah fakultas, Universitas Munster akan menempatkan kajian Islam setara dengan fakultas lainnya, sehingga Faculty of Islamic Theology menjadi fakultas teologi Islam pertama di Jerman. Melihat hal ini ia meyakini bahwa diwaktu yang akan datang Faculty of Islamic Theology akan menjadi trend di kampus-kampus lain.
Baca juga : UNU Jogja Kirimkan Ratusan Mahasiswa kepada Sohibul Labsos, Wujud Nyata Pengabdian Masyarakat
Selain itu, dengan bertransformasi Center for Islamic Theology menjadi Faculty of Islamic Theology diyakini akan memberikan kesempatan munculnya perhatian pada Islam Indonesia. Oleh karena itu, pada pertengahan tahun 2025 mendatang, Universitas Munster telah mengagendakan akan menyelenggarakan konferensi khusus tentang kajian Islam Indonesia.
Mendengar hal itu, Suhadi Cholil yang dibersamai dengan Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan Mustaghfiroh Rahayu dan Direktur Kerjasama Internasional Mu’ammar Zayn Qodafy menyambut baik rencana tersebut dan bersiap untuk turut berperan aktif dalam agenda konferensi pada 2025 mendatang. [Latifah]