UNU Jogja dan Universitas Adiwangsa Jambi (Unaja) menandatangani nota kesepahaman (MoU) di bidang tri dharma perguruan tinggi. Dalam kesempatan ini, dua kampus ‘muda’ ini juga menyepakati perjanjian kerja sama (PKS) dalam program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Agenda ini dilangsungkan saat jajaran pimpinan Unaja mengunjungi Kampus Terpadu UNU Jogja, Selasa (17/9).
Rektor Universitas Adiwangsa Jambi, Seno Aji, menjelaskan kunjungan ke UNU Jogja ini bagian dari upaya melihat geliat dan perkembangan pendidikan di Kota Pelajar.
“Jogja adalah kiblat sebagai kota belajar, jadi cocok sebagai rujukan kunjungan kami,” tuturnya.
Baca juga : Mahasiswa UNU Jogja Hadiri Undangan Sosialiasasi Pencegahan TPKS dari DP3AP2 DIY
Menurutnya, kunjungan Unaja ke Jogja ini untuk mengetahui pentingnya hospitality atau pelayanan yang diberikan suatu lembaga pendidikan, terutama kepada mahasiswanya. Apalagi mengingat Unaja adalah kampus baru yang berdiri pada 2017.
“Yang penting itu kan people (orang)-nya, mengedukasi mereka, karena kita dititipi anak-anak orang untuk belajar,” ujar Seno.
Saat ini, ia menjelaskan, Unaja disiapkan sebagai socio-techno university di mana mahasiswa harus piawai memecahkan berbagai persoalan di masyarakat. Wujudnya antara lain dengan pendirian fakultas dan prodi yang sesuai kebutuhan masyarakat seperti Fakultas Kedokteran yang disiapkan hanya dalam waktu tiga bulan.
“Kalau mahasiswa pintar saja kan eman-eman (sayang), harus bisa memberi manfaat untuk masyarakat,” ucapnya.
Seno pun yakin melalui kunjungan dan kerja sama dengan UNU Jogja ini kedua kampus dapat meningkatkan kiprahnya dalam tri dharma perguruan tinggi dan penerapan MBKM. Dalam sambutannya, Wakil Rektor Bidang Kepesantrenan UNU Jogja Abdul Ghoffar mengamini tujuan bersama dari kolaborasi ini.
Ghoffar memaparkan UNU Jogja menjalankan tri dharma perguruan tinggi dengan memanfaatkan jaringan yang luas, terutama di lingkup NU.
Baca juga : Resmikan Pojok Gus Dur UNU Jogja, Alissa Wahid Beri Apresiasi
“Kami mengawali UNU Jogja ini tidak ada sangu (bekal) apa-apa. Kami mencari cahaya sendiri, mengembangkan jejaring yang bisa bermanfaat untuk masa depan,” tuturnya.
Sebagai kampus yang juga belum lama berdiri yakni pada 2016, UNU Jogja menjadikan jejaring itu sebagai wasilah hingga dapat meraih sejumlah capaian, seperti adanya gedung kampus baru dan berbagai kolaborasi dari dalam dan luar negeri.
Menurutnya, saat ini UNU Jogja disiapkan sebagai kampus tempat berkumpulnya generasi muda dengan kemampuan unggulan, termasuk anak-anak muda diaspora yang mengenyam pendidikan dari berbagai negara. “Kita coba ajak bergabung, membangun sebuah prototype kampus unggulan, dan maju bersama,” tutupnya.
Selanjutnya MOU ini ditindaklanjuti dengan penandatanganan MoA antara Fakultas Industri Hahal UNU Jogja dengan Fakultas Kedokteran dan Kesehatan Masyarakat UNUJA. Pihak UNUJA juga telah menyerahkan 4 orang mahasiswa prodi Farmasi untuk mengikuti kuliah selama satu semester di prodi Farmasi UNU Jogja dalam program pertukaran mahasiswa. [Vinia]
