Pusdeka UNU Jogja melalui Klinik K2+ menyelenggarakan Pelatihan Peer-Counselor bagi mahasiswa UNU Jogja yang terpilih mewakili program studi. Acara yang digelar selama dua hari, 21 – 22 Maret 2024, ini merupakan langkah responsif terhadap hasil temuan Survei Kesehatan Mental di kalangan mahasiswa UNU Jogja.
Dari survei yang dihimpun Pusdeka UNU Jogja, 42 persen dari 192 responden mengaku memiliki keluhan kesehatan mental.
“Dari situ pelatihan ini didesain untuk memberikan pemahaman tentang kesehatan mental, factor yang mempengaruhi gejala gangguan pada remaja dan anak muda, ketrampilan Konseling sebaya, strategi membangun relasi setara dan membuka perspektif baru, serta keterampilan menangani seseorang yang memiliki masalah kesehatan mental,” ujar Direktur Pusdeka UNU Jogja, Rindang Farihah.
Baca juga : Kembangkan Skill Bahasa Arab untuk Mahasiswa, UNU Jogja Gelar Diskusi bersama Mahasiswa Libya
Di agenda ini, sejumlah materi tentang kesehatan mental dipaparkan, antara lain konseling sebaya, ihwal kesehatan jiwa dan deteksi dininya, hingga relasi gender terkait maskulinitas dan perilaku berisiko.
“Dengan menggelar pelatihan dengan peserta yang berasal dari semua program studi, harapannya layanan konseling dapat lebih mudah dijangkau oleh mahasiswa yang membutuhkan. Hal ini akan berkontribusi dalam upaya mewujudkan UNU Yogyakarta sebagai kampus yang aman, nyaman dan menyenangkan,” lanjutnya.
Dari pelatihan ini, Pusdeka menyiapkan langkah lanjutan dengan membentuk support group di tingkat fakultas. Selain itu, juga akan digelar pertemuan rutin tiap bulan untuk memitigasi risiko kesehatan mental mahasiswa.
Baca juga : UNU Jogja dan Indosat Mulai Jajaki Peluang Kerjasama
Rektor UNU Jogja Widya Priyahita pun mengajak civitas UNU Jogja untuk terus mendampingi mahasiswa dalam menjaga kondisi kesehatan mental.
“Kita punya kewajiban moral membantu dan mendampingi anak didik kita dalam menjalani kehidupan yang lebih baik. Mohon Bapak/Ibu Warek, Dekan, Wadek, dan Kaprodi berkoordinasi dengan Pusdeka maupun Direktorat Kemahasiswaan guna merencanakan langkah konkret,” tandasnya.