Mahasiswa program studi Agribisnis Fakultas Industri Halal menghadiri pengajian bulanan dalam agenda Selapanan di Masjid Raden Mas Djatmiko UNU Jogja, Kamis (5/12). Agenda rutin yang digelar setiap 35 hari ini menghadirkan penceramah Nyai Hj. Eni Kartika Sari, Pengasuh Pondok Pesantren Mansyhuriyyah Krapyak Yogyakarta.
Dosen program studi Agribisnis Nurlina menjelaskan, agenda Selapanan kali ini mengangkat tema Adab Sebelum Ilmu. Tema ini berangkat dari keprihatinan atas situasi dimasyarakat yang mengesampingkan adab terhadap ilmu.
“Terlebih mahasiswa kami notabene dari kalangan pesantren, sehingga kami berharap mahasiswa kami dapat memegang kuat nilai-nilai santri yang mengutamakan adab kepada sesama,” katanya.
Baca juga : Bahas Ekonomi Perempuan, LP3M UNU Jogja Hadiri Rembug Perempuan Jogja
Sejalan dengan itu, Ketua program studi Agribisnis Nur Sauda Al Arifa mengatakan agenda Selapanan merupakan salah satu dari banyaknya kegiatan yang bertujuan untuk mendidik moral, ketaatan kepada Allah SWT, serta majelis untuk mempererat hubungan antara dosen dengan mahasiswa.
“Kegiatan ini juga menunjukkan semangat kebersamaan dan kekeluargaan yang tinggi di
kalangan mahasiswa Agribisnis UNU Jogja,” katanya.
Agenda Selapanan yang dimulai dengan khataman Al Quran, tahlil, arahan dan sambutan Ketua program studi, dilanjutkan dengan sharing session dengan narasumber.
Dalam diskusi, Nyai Hj. Eni Kartika Sari menekankan pentingnya adab bagi seorang murid kepada guru dan juga masyarakat.
“Sangat penting untuk mengutamakan adab dibandingkan ilmu. Ilmu memang penting, tapi adab tidak kalah pentingnya,” kata Nyai Eni.
Baca juga : Ramai-ramai Kunjungi SD Al Azhar 31, Mahasiswa PGSD Belajar Langsung Manajemen Pendidikan
Menaggapi maraknya pengesampingan adab oleh banyak pihak yang terdidik, ia menilai, situasi ini merupakan tamparan keras didunia pendidikan, dimana mulai marak menurunnya adab murid kepada gurunya.
“Adab itu penting untuk didahulukan. Karena jauh lebih berbahaya kalau orang punya ilmu tapi tidak beradab. Itulah sebab kenapa marak kasus korupsi. Ini terjadi karena kebanyakan mereka yang berilmu namun tidak beradab,” tegasnya. [Latifah]