UNU Jogja dan Danone Indonesia Kolaborasi Exchange Expert ke Turki, Mesir, dan Indonesia: Mengkaji Peternakan Rakyat, Industri Halal, dan Penanganan Kesehatan
Danone Indonesia bersama dengan UNU Jogja melakukan kesepakatan kerja sama yang ditandai dengan penandatanganan Memorandum of Agreement (MOA) tentang Pertukaran Pakar Indonesia–MENA 2025, Senin (21/4). Penandatanganan diteken langsung oleh Senior Director of Public Affairs & Sustainable Danone Indonesia, Karyanto Wibowo dan Rektor UNU Jogja, Widya Priyahita Pudjibudojo.
Dalam sambutan, Karyanto Wibowo menilai kerja sama kedua belah pihak ini penting dilakukan sebagai bagian dari komitmen Danone Indonesia kepada keluarga Indonesia.
Baca juga : Hangatnya Suasana Halalbihalal Keluarga Besar UNU Jogja, Momen Saling Memaafkan sekaligus Eratkan
“Danone Indonesia memiliki komitmen untuk memberikan kebaikan guna mendukung kesehatan dan lingkungan bagi jutaan keluarga Indonesia,” katanya.
“Kami merasa penting untuk berbagi pengetahuan dengan ahli di UNU Jogja dan NU secara umum dengan semangat kolaboratif. Bagi kami di Danone Indonesia, kesempatan untuk bekerja bersama dengan UNU Jogja dalam program Pertukaran Pakar Indonesia–MENA 2025 adalah sebuah kehormatan,” lanjutnya.
Sejalan dengan itu, Widya Priyahita Pudjibudojo dalam sambutannya mengatakan, kehadiran delegasi Danone Indonesia di UNU Jogja dalam rangka Program Pertukaran Pakar Indonesia–MENA 2025 adalah momen yang sangat bermakna. Hal ini sejalan dengan komitmen PBNU dan juga UNU Jogja untuk menghadirkan ilmu yang membumi dan berdampak nyata bagi masyarakat.
Baca juga : Tingkatkan Dukungan Bagi Mahasiswa Difabel, UNU Jogja Bersama Komisi Nasional Disabilitas Sepakati
“Program Pertukaran Pakar Indonesia–MENA 2025 ini membuka ruang dialog antara dunia akademik dan industri, khususnya dalam isu-isu strategis seperti penguatan industri halal, pengembangan peternakan susu yang berkelanjutan, dan peningkatan kesehatan masyarakat lewat pencegahan anemia dan stunting. Tiga bidang ini sangat relevan dengan visi besar PBNU dalam membangun peradaban yang adil, sehat, dan berkeadaban. Dan kami merasa terhormat dapat menjadi tuan rumah untuk kolaborasi lintas kawasan yang penuh harapan ini,” katanya.
Apresiasi atas kerja sama ini juga muncul dari Lembaga Pendidikan Tinggi Nahdlatul Ulama (LPTNU). Ketua LPTNU Prof. Ainun Na’im berharap kerja sama antar dua pihak ini dapat memberikan manfaat bagi masyarakat luas.
“UNU Jogja ini termasuk yang agak akhir berdirinya dibanding kampus-kampus dibawah PBNU lainnya, tapi kemajuannya sangat cepat. Semoga kolaborasi UNU Jogja – Danone Indonesia ini membawa manfaat luas,” katanya.
Baca juga : Turut Semarakkan Kamandanu 1446 H, Puluhan Pelajar dan Santri DIY Ikuti English Public Speaking Competition
Hadir dalam kunjungan ini Wasekjen PBNU Dr. Najib Azca, Ketua LPTNU Prof. Ainun Na’im, Sekretaris LPTNU Dr. M. Faishal Aminuddin, Wakil Rektor UNU Jogja Bidang Kepesantrenan dan Transformasi Sosial Abdul Ghoffar, Wakil Rektor UNU Jogja Bidang Riset, Inovasi, dan Rekognisi Global Suhadi, Direktur Shafiec Maria Fauzi, Direktur Kerja Sama Internasional Muammar Zayn Qhadafi, Director of Public Affairs & Sustainability Danone Indonesia Astri Wahyuni, dan Senior Manager Public Affairs & Sustainability Danone Indonesia Firman Kusuma.
Dalam pertemuan ini, UNU Jogja berharap kolaborasi dengan Danone Indonesia dapat terus terjalin dan berkembang di masa yang akan datang. Hal ini seiring dengan rencana UNU Jogja untuk mengembangkan program strategis berskala internasional, termasuk dalam melahirkan SDM unggul di bidangnya.
Wakil Rektor UNU Jogja Bidang Riset, Inovasi, dan Rekognisi Global Suhadi menjelaskan, program ini akan mengirimkan 25 tenaga ahli dari Indonesia ke Turki dan Mesir, selain itu juga akan datang delegasi dari Turki dan Mesir untuk belajar di Indonesia.
Baca juga : Al Quran Jadi Kunci Pembuka Masa Depan, UNU Jogja Peringati Nuzulul Quran dari Dimensi Sains dan
“Kerja sama ini akan mengirim total sekitar 25 ahli. Mereka dibagi ke tiga kelompok. Kelompok pertama ahli dari Indonesia pergi ke Turki untuk mengkaji best practice industri halal. Kelompok kedua ahli dari Indonesia ke Mesir belajar peternakan susu dan ekonomi sirkular. Dan kelompok ketiga ahli dari Turki dan Mesir pergi ke Indonesia untuk belajar keberhasilan Indonesia mengatasi stunting dan anemia,” jelasnya.
Direktur Shafiec Maria Fauzi menambahkan, program ini akan digelar selama 1 tahun dengan jadwal kunjungan dimulai pada Juli sampai Desember 2025.
“Rangkaian program ini akan berlangsung selama satu tahun dengan jadwal kunjungan antar kawasan direncakan pada bulan Juli, Oktober, dan Desember. Hasil kajiannya akan dipublikasikan kepada publik dan nantinya juga didesiminasikan melalui seminar di Kampus UNU Jogja dan Danone Indonesia,” tambahnya.
Baca juga : Gelar PPL 2025, Prodi PGSD Sebar Puluhan Mahasiswa di SD/MI Bantul dan Sleman
Selain pertemuan dalam rangka teken MoA, silaturrahmi UNU Jogja dan Danone Indonesia ini juga diisi dengan workshop lanjutan tentang teknis pelaksanaan tindak lanjut kerja sama. Acara diakhiri dengan penyerahan cinderamata dan sesi foto bersama. [Latifah]
