Wilayah Dusun Pagergunung I dan Pagergunung II Kalurahan Sitimulyo, Piyungan Bantul menghadapi permasalahan serius di sektor pertanian terutama ketika musim kemarau tiba. Ini karena lahan pertanian di wilayah Pagergunung Bantul sangat kering bahkan terdapat retakan-retakan besar sekitar 10 sentimeter dengan kedalaman hingga 15 sentimeter.
Retakan-retakan besar ini menjadikan area sawah tidak bisa ditanami oleh para petani. Sedangkan pengairan di wilayah ini hanya bersumber dari tadah hujan.
Untuk mengatasi masalah tersebut UNU Jogja melalui Hibah Pendanaan dari Kemendikbud Ristek Program Pengabdian Kepada Masyarakat Pemberdayaan Desa Binaan (PKM-PDB) membantu petani dengan pendekatan berbasis teknologi dan inovasi.
Tim dosen dan mahasiswa UNU Jogja berhasil membangun sistem sumur ladang untuk mendukung sistem irigasi cerdas berbasis Internet of Things (IoT) dengan memanfaatkan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) yang diterapkan di pedukuhan tersebut.
Ketua Program PKM PDB, Anis Susila Abadi, mengatakan program dilaksanakan dengan dibantu oleh anggota pelaksana yakni Yana Hendriana, Restiadi Bayu Taruno, Rodhiyah Mardhiyyah serta lima mahasiswa lintas disiplin dari program studi yang berbeda.
“Sistem sumur ladang yang didukung teknologi Energi Baru Terbarukan (EBT) Berbasis Internet of Things (IoT) dikembangkan untuk membantu mengatasi permasalahan ketersediaan air yang dihadapi oleh para petani,” kata Anis.
Rancang bangun alat sistem irigasi menggunakan mikrokontroller arduino sebagai pusat kendali, solenoid valve untuk membuka dan menutup saluran air, panel surya sebagai sumber energi listrik, serta sebuah aplikasi berbasis Android sebagai sistem kontrol jarak jauh.
Pakan ikan otomatis
Pada kegiatan PKM PDB juga dikembangkan alat pakan ikan otomatis berbasis panel surya. Inovasi ini dirancang untuk membantu pembudi daya ikan nila, gurami dan lele meningkatkan efisiensi kerja sekaligus mendukung program Energi Baru Terbarukan (EBT).
Alat ini berfungsi secara otomatis dengan tong tampungan pelet pakan berkapasitas 10 liter. Alat Pakan ikan otomatis yang menggunakan energi listrik berbasis EBT/PLTS untuk membantu petani atau peternak ikan dalam pemberian pakan pelet secara teratur dan terjadwal.
Alat ini dipasang sebuah mesin pelontar yang dikendalikan oleh pengontrol otomatis. Alat tersebut dirancang mampu beroperasi sesuai jadwal tertentu misalnya pukul 07:00, 12:00 dan 18:00 tanpa perlu dioperasikan secara manual sehingga pemberian pakan menjadi lebih konsisten dan memastikan ikan mendapatkan asupan pakan tepat waktu.
“Melalui program PKM PDB ini, UNU Jogja tidak hanya menghadirkan solusi teknis bagi para petani, namun juga memberikan kontribusi nyata mendorong pemanfaatan energi baru terbarukan di sektor perikanan,” ujarnya.
Menghemat waktu
Harapannya, inovasi ini dapat diaplikasikan secara luas, membantu pembudi daya meningkatkan hasil panen sekaligus mendukung kelestarian lingkungan serta dapat memudahkan petani dalam mengelola kolam ikan, menghemat waktu dan menjaga konsistensi pemberian pakan tanpa harus bergantung pada listrik PLN.
Lurah Sitimulyo, H Juweni SE, mengatakan adanya program PKM PDB membuat Kalurahan Sitimulyo kini menjadi salah satu contoh nyata bagaimana teknologi dapat menjadi solusi menghadapi tantangan besar di sektor pertanian.
“Banyak pihak berharap inovasi ini tidak hanya berhenti di Kalurahan Sitimulyo, tetapi bisa diterapkan di wilayah lain Indonesia,” ujar Juweni. (Latifah)