Dalam rangka kelanjutkan program Riset Matching Fund Kedaireka dari Kemdikbudristek tahun 2023 untuk mengembangkan prototip AGV (Automated Guided Vehicle), maka Tim UNU Jogja bersama PT. Stechoq Robotika Indonesia melakukan serangkaian ujicoba performa rancangan AGV yang telah dikembangkan. Pengujian dilakukan di PT. Sugity Creatives Cibitung Bekasi, perusahaan produsen komponen otomotif yang nantinya juga merupakan tempat untuk penerapan AGV tersebut. Fakultas Teknologi Informasi Universitas Nahdlatul Ulama Yogyakarta (FTI UNU Jogja) yang menjadi koordinator Tim Riset AGV ini diketuai oleh Bapak Feri Febria Laksana, S.Kom., M.Kom. berkolaborasi dengan beberapa institusi yaitu Universitas Janabadra (UJB), Universitas Atmajaya Yogyakarya (UAJY) dan PT. Stechoq Robotika Indonesia.
Riset ini sendiri mengambil topik “Optimalisasi Potensi Robotika Dalam Otomasi Logistik Melalui Hilirisasi Keahlian Untuk Merespon Kebutuhan Dunia Industri”. Menurut Ketua Tim Riset AGV, Bapak Feri Febria Laksana, S.Kom., M.Kom., AGV yang dikembangkan ini dapat menggantikan sistem transportasi logistik dan pergudangan di industri dengan bantuan robotika dan dikendalikan secara otomatis tanpa bantuan manusia. Selama ini sistem pemindahan barang di pergudangan menggunakan tenaga manusia atau bantuan kendaraan seperti forklift. Dengan AGV berbasis kontrol LIDAR ini, maka semuanya bisa dikendalikan secara otomatis, operator hanya tinggal menentukan titik-titik perpindahan barangnya sehingga akan terjadi efisiensi di pergudangan dan logistik industri.
Baca juga : Peringati 16 HAKtP, UNU Jogja Urun Rembug Implementasi UU TPKS
Pengujian ini dilakukan untuk melihat performa dari AGV meliputi kecepatan, akurasi, sistem kontrol dan sistem mekaniknya. Dari hasil pengujian ini kemudian akan dievaluasi untuk dilakukan beberapa penyempurnaan sehingga nantinya sudah layak dan siap digunakan di industri. Selain dari UNU Jogja, Tim Riset AGV ini juga melibatkan Bapak Anugrah Kusumo Pamosoaji, Ph.D dari UAJY yang merupakan pakar robotika lulusan Korea Selatan. Kemudian Riset juga melibatkan Bapak Malik Khidir dari PT. Stechoq Robotika Indonesia.
Baca juga : Prodi Informatika Bersiap Hadapi Akreditasi
Di sisi lain, Dekan FTI UNU Jogja, Dr. Eng. Mochamad Syamsiro mengatakan bahwa teknologi AGV ini terus berkembang dan saat ini mulai banyak digunakan di Indonesia. Namun demikian, belum ada satupun teknologi AGV karya anak bangsa yang telah dikembangkan, sehingga dengan program Kedaireka ini, UNU Jogja dan PT. Stechoq Robotika Indonesia berharap bahwa AGV ini menjadi yang pertama produk buatan dalam negeri Indonesia. Pengujian langsung di industri ini sebagai upaya hilirisasi hasil riset sehingga bisa diaplikasikan di dunia industri.