UNU Jogja bersama Pemerintah Desa Panggungharjo menggelar Lokakarya Pengelolaan Sampah, di Balai Budaya Karangkitri Panggungharjo, Kecamatan Sewon, Kabupaten Bantul, Minggu (26/2).
Acara yang digelar dalam rangka memperingati Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) 2023 dikemas dalam tema Segoro Lampah (Semangat Gotong-Royong Pilah Sampah dari Rumah) ini dihadiri oleh tokoh masyarakat juga perwakilan pondok pesantren dan sekolah dari berbagai daerah.
Salah satu narasumber, Nuzulia Febri Hidayati, dosen Studi Islam Interdisipliner (SII) UNU Jogja, mengatakan bahwa ihwal sampah juga dibahas dalam fikih, bahkan disebutkan pengelolaan sampah merupakan hal yang penting.
“Selama ini kita sering membahas fikih hanya seputar puasa, salat, dan lainnya, tapi jarang sekali kita membahas tentang bagaimana kita mengelola lingkungan,” katanya.
Ia melanjutkan, melalui fatwa Nomor 41 Tahun 2014, Majelis Ulama Indonesia menegaskan bahwa agama Islam memiliki andil untuk menyelesaikan problematika tentang sampah. “Jadi sampah adalah pekerjaan rumah individu, bukan hanya RT ataupun pemerintah,” tegasnya.
Baca juga : Dukungan dari Pengelola Dana Lingkungan Hidup
Sementara itu, Aris Kusumo Diantoro, narasumber dari Prodi Manajemen UNU Jogja, mengatakan bahwa sampah memiliki potensi ekonomi dan bisa menjadi komoditas yang menguntungkan bagi masyarakat.
“Sampah yang telah dipilih akan menjadi komoditas. Komoditas ini sudah jadi sirkuler ekonomi yang ujung-ujungnya cuan. Ujung dari cuan adalah kesejahteraan,” katanya.
Aris menegaskan bahwa UNU Jogja telah berkomitmen dalam pengelolaan sampah. Langkah ini diwujudkan dengan pengolahan sampah yang telah berkolaborasi dengan berbagai pihak. Di samping itu, pembangunan kampus terpadu UNU Jogja didesain dengan konsep green building yang dilengkapi skema pengelolaan sampah secara matang.