UNU Jogja bersama Balai Diklat Industri (BDI) Yogyakarta siap berkolaborasi dalam peningkatan kapasitas sumber daya manusia. Hal tersebut termaktub melalui penandatanganan Nota Kesepahaman dan Perjanjian Kerja Sama yang ditandatangani Kepala BDI Yogyakarta Kusno Purwo Widagdo dengan Rektor UNU Jogja Widya Priyahita, di Kampus Terpadu, Selasa (3/9) siang.
Adapun lingkup bidang kerja sama meliputi pendidikan dan pelatihan, penelitian ilmiah, pengabdian masyarakat, kerja sama industri, serta optimalisasi dan pemanfaatan teknologi. “BDI dan UNU Jogja memiliki visi yang serupa yakni meningkatkan kapasitas SDM untuk mendukung kerja sama serta sinergi yang lebih erat. Pun memperluas kemungkinan dan potensi keterserapan SDM di dunia kerja,” ungkap Rektor Widya dalam sambutannya.
Lebih lanjut, ia menambahkan, meskipun ruang lingkup peserta pelatihan di BDI merupakan siswa sekolah menengah, mahasiswa UNU Jogja tetap dapat memanfaatkannya sebagai salah satu sarana untuk upgrade skill. “Utamanya bagi mereka yang baru saja lulus kuliah dan hanya tinggal menunggu wisuda,” jelasnya.
Baca juga : Garin Nugroho : Galeri Seni UNU Yogyakarta Membuka Imajinasi dan Membangun Keindonesiaan
Terdapat tiga hal utama yang menjadi poin kerja sama, yaitu Pelatihan dan Sertifikasi, Inkubasi dan Scale Up Bisnis, serta Pemanfaatan Laboratorium dan Fasilitas. Tidak menutup kemungkinan, UNU Jogja dan BDI memproduksi sebuah produk sebagai pilot project yang akan dikembangkan dari sisi perencanaan, produksi, hingga promosi dan penjualannya.
Di sisi lain, selaku Kepala BDI Yogyakarta, Kusno menyambut baik kerja sama dengan UNU Jogja. “Dari sisi fasilitas, sudah sangat tepat. Pelatihan bisa dilakukan di UNU Jogja ataupun sebaliknya UNU Jogja juga dapat mengadakan pelatihan dengan menggunakan sarana prasarana yang ada di tempat kami. Kebetulan untuk wilayah Yogyakarta, kami terkonsentrasi pada bidang produksi tekstil, alas kaki, dan alat kesehatan,” katanya.
Produksi alat kesehatan ini dapat dikolaborasikan dengan PT. Stechoq Robotika, perusahaan inovasi teknologi robotika yang menjadi inkubasi bisnis di UNU Jogja. Demikian halnya untuk industri alas kaki dan teknis dapat dikolaborasikan dengan beberapa prodi. “Misalnya Prodi Manajemen dan Teknik Informatika yang memiliki quality control dari sisi akuntabilitas keuangan ataupun dari skema kerja alat produksi,” tutup Kusno. (Vinia)
***UNU Jogja membuka pendaftaran mahasiswa baru Tahun Ajaran 2024/2025. Dapatkan info selengkapnya di pmb.unu-jogja.ac.id