UNU Jogja Gelar Wisuda 265 Sarjana, Menko PMK Pratikno Ingatkan untuk Jadi Insan Pembelajar Hadapi Era Perubahan
Universitas Nahdatul Ulama Yogyakarta (UNU Jogja) menggelar prosesi wisuda program sarjana untuk periode keempat. Tahun ini, prosesi wisuda yang berlangsung di hall lantai 5 Kampus Terpadu UNU Jogja, Dowangan, Gamping, Sleman, Sabtu (14/12), ini meluluskan 265 wisudawan.
Secara khusus, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) RI Pratikno memberi selamat dan pesan khusus bagi para wisudawan.
“Saya patut berbangga karena para wisudawan lulus dari UNU Jogja. UNU Jogja ini istimewa karena telah berkembang menjadi universitas yang sangat mengedepankan inovasi dan iptek terbaru dan kewirausahaan,” tuturnya secara virtual di depan ratusan wisudawan dan orang tua.
Menurutnya, UNU Jogja telah menyiapkan wisudawan untuk menyongsong masa depan yang lebih baik.
“Kita bukan hanya terus menjadi gerbong yang ditarik lokomotif. Saatnya Saudara-Saudara wisudawan menjadi lokomotif untuk menarik banyak sekali saudara-saudara kita agar maju ke depan,” ujarnya.
Pratikno menyatakan pendidikan di UNU Jogja bukan hanya untuk penguatan karakter, moral, dan
mental, melainkan juga untuk menghadapi disrupsi ilmu pengetahuan dan teknologi.
“Ilmu pengetahuan bergerak cepat. Ekonomi dan jenis pekerjaan juga berubah sangat cepat. Pekerjaan yang dulu dikenal kini hilang dan muncul
pekerjaan baru,” kata dia.
Ia meminta lulusan untuk menguasai ilmu dan keterampian yang relevan dengan masa depan.
“Jadilah insan pembelajar yang bisa survive di dunia yang penuh perubahan,” tandas Pratikno.
Adapun Soleh Ayubi, Deputy of Chief Executive Officer Bio Farma, menyampaikan orasi ilmiah tentang tantangan yang dihadapi wisudawan dalam mengarungi kehidupan dan dunia kerja.
Menurut dia, lulusan perguruan tinggi harus memiliki sejumlah karakter untuk memenangi “pertempuran” kehidupan.
“Pertama, kerja tuntas. Biasanya ketika 95 persen selesai, 5 persennya susah sekali. Mereka yang bisa membereskan setiap pekerjaannya di bidang apapun akan melesat dengan cepat,” ujar doktor dari University of Pittsburgh yang berkiprah di industri kesehatan tingkat dunia selama 12 tahun.
Karakter kedua yang harus dimiliki seorang lulusan untuk menjadi professional adalah ia tahu kekuatan dan kelemahan dirinya. Soleh menyebut, setiap kekuatan yang dimiliki harus dikembangkan, sementara setiap kelemahan harus diatasi atau ditaklukkan.
Tidak kalah penting, kata dia, adalah kemampuan komunikasi yang baik. Kemampuan berkomunikasi ini diperlukan di setiap bidang, termasuk dalam kerja-kerja tim.
“Saat ini Superman is dead. Yang kita butuhkan
Avengers. Kerja bareng-bareng,” kata dia menyebut nama kelompok tim superhero.
Ia juga mengingatkan para wisudawan untuk belajar hal-hal baru, berorganisasi, dan menjaga kesehatan.
“Mulai besok saudara-saudara menghadapi kehidupan yang sebenarnya. Tidak ada lagi dosen yang mengoreksi dengan lembut, tapi oleh bos yang kejam. Nikmati hari ini, tapi besok harus move on dan jalan terus. Jangan membatasi diri dengan latar pendidikan saat ini,” tandasnya.
Sebelumnya, seperti disampaikan Wakil Rektor Bidang Akademik dan Akselerasi Daya Saing Mahasiswa UNU Jogja Nafiatul Umami, terdapat 265 lulusan di prosesi wisuda tahun ini yang berasal dari 11 prodi di 5 fakultas.
Dari jumlah tersebut, sebanyak 93 wisudawan lulus dengan predikat cum laude, 168 orang berpredikat
memuaskan, dan 4 orang lulus secara memuaskan.
“Indeks prestasi kumulatif (IPK) tertinggi lulusan tahun ini adalah 3,96 dan dengan lama studi tercepat 3 tahun 4 bulan. Capaian rekan-rekan wisudawan ini membanggakan,” kata Nafiatul.
Sejak berdiri pada 2017 dan meluluskan mahasiswa pada 2021, secara keseluruhan UNU Jogja telah meluluskan 838 orang.
“Alhamdulillah UNU Jogja telah meluluskan
ratusan wisudawan yang kini tersebar di berbagai wilayah di Nusantara dan banyak studi lanjut di dalam dan luar negeri,” katanya.
Prosesi wisuda berlangsung dalam suasana meriah dan semarak. Sehari sebelumnya UNU Jogja menggelar lomba selebrasi antar-fakultas untuk menyambut wisudawan.
Pada hari wisuda, wisudwan, orang tua, dan undangan disambut hadroh dan permainan ratusan angklung. Momen haru terjadi saat para wisudawan mengucapkan rasa terima kasih kepada orang tua. Diwakili Ivan Agustin, mahasiswa Fakultas Teknologi Informasi,
anak seorang petani dari Getas, Playen, Gunungkidul, para mahasiswa menyampaikan rasa terima kasih kepada bapak ibunya.
“Kita tidak bisa mengubah siapa orang tua kita dan pekerjaan mereka. Tapi kita bisa mengubah nasib kita, masa depan kita, agar lebih baik, melalui pendidikan. Perubahan itu saya mulai dari UNU Jogja” ujarnya. [Arif]