Jakarta, 25 November 2022 – Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Yogyakarta menyelenggarakan acara diskusi UNU Jogja Industry Forum 2022 bertajuk “Boosting Higher Education Capacity through Collaboration, Innovation, and Acceleration Programs”, di Ashley Hotel Jakarta, Jumat (25/11).
Agenda yang melibatkan sekitar 60 perusahaan dan lembaga ini bentuk sinergi UNU Yogyakarta dengan perusahaan dan institusi demi terwujudnya Tri Dharma Perguruan Tinggi, yakni pendidikan, penelitian, dan pengabdian pada masyarakat, terutama dalam bentuk praktik kerja lapangan bagi mahasiswa dan peningkatan kompetensi mahasiswa.
UNU Jogja Industry Forum 2022 akan dibuka oleh Mensesneg Pratikno dan Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf. Agenda ini rencananya juga akan dihadiri Ketua PBNU Alissa Qotrunnada Munawaroh Wahid selaku keynote speaker yang akan menyampaikan bahasan tentang NU sebagai mitra strategis pelaku industri. Selain itu, hadir pula Ketua Lembaga Perguruan Tinggi Nahdlatul Ulama (LPTNU) Ainun Na’im sebagai salah satu pembicara.
Adapun perusahaan dan institusi yang berpartisipasi dalam UNU Jogja Industry Forum 2022 antara lain Unilever, Intel Indonesia, Huawei, Sampoerna, Samsung, Bank Syariah Indonesia, UNICEF, ICE Institute, BKKBN, Pijar Foundation, juga perusahaan dan lembaga terkemuka dari dalam dan luar negeri lainnya.
Rektor UNU Yogyakarta Widya Priyahita Pudjibudojo berharap agenda ini dapat meningkatkan kuantitas dan kualitas kolaborasi multi-pihak tersebut secara signifikan, terutama dalam mengakselerasi kapasitas perguruan tinggi.
“Akselerasi pengembangan universitas ini tidak lagi bisa dilakukan sendiri secara mandiri. Kolaborasi kami kembangkan dan kedepankan agar bisa saling dukung dan belajar dengan berbagai pihak eksternal baik pemerintah, perguruan tinggi lain, organisasi masyarakat sipil, komunitas, BUMN, maupun utamanya swasta atau kalangan industri,” tutur Widya.
Kerjasama dengan dunia industri ini dirasa sangat penting mengingat UNU Yogyakarta mempunyai beberapa program unggulan yang melibatkan pihak industri, terutama pendirian School of Future Studies yang bekerjasama dengan Uni Emirat Arab.
“UNU Yogyakarta juga tengah menginisiasi pendirian Job Practice Lab (JPL) di Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB) yang akan menjadi laboratorium praktik kerja unggulan bagi mahasiswa nasional dan internasional dalam meningkatkan kesiapan tenaga kerja untuk mendukung Revolusi Industri 4.0,” papar Widya.
Tak hanya itu, UNU Yogyakarta juga akan mendirikan National Social Laboratory (NSL), sebuah platform terdepan untuk menghubungkan dunia industri dan kampus dalam melakukan kegiatan sosial berdampak besar.
Tidak ketinggalan, UNU Yogyakarta tengah menyiapkan Campus Intensive Talent Boosting (CITAB), platform pembelajaran soft skill terintegrasi melalui pembelajaran teori dan praktik, internalisasi, dan evaluasi berkala.
“Semua program tersebut tentu membutuhkan kolaborasi yang solid dan kontinyu dengan berbagai industri dan lembaga terkait,” tandas Widya.
Hal itu tak lepas dari visi UNU Yogyakarta untuk menjadi lembaga terdepan (latecomer) NU dalam mencetak profesional unggul di berbagai bidang strategis di level nasional maupun global. Untuk mencapai visi itu, UNU Yogyakarta mengandalkan strategi 5-Go, yakni Go Innovative, Go Digital, Go Collab, Go Professional, and Go Global.
“UNU Jogja Industry Forum 2022 menjadi salah satu upaya UNU Yogyakarta untuk mewujudkan visi dan rencana besar kampus tersebut,” pungkas Widya.