Selama bulan Ramadan dan penyelenggaraan Kamandanu, Masjid UNU Jogja di lantai 5 Kampus Terpadu tak pernah sepi aktivitas. Namun belum banyak yang tahu, masjid bernama Masjid Raden Mas Djatmika ini diberi nama oleh Ketua PBNU K.H. Yahya Cholil Staquf, termasuk sejarah nama tersebut.
Seperti dipaparkan Dekan FIP Suhadi Cholil, Raden Mas Djatmika adalah nama kecil Sultan Agung, raja Jawa yang mampu membawa kemajuan Kerajaan Mataram Islam. Ia lahir di Kotagede, 14 November 1595 dan memperoleh gelar Sultan Abdullah Muhammad Maulana Mataram Jawi dari Syarif Makkah pada 1641, empat tahun sebelum ia berpulang.
Baca juga : UNU Jogja Peringati Harlah ke-7 dan Buka Kamandanu dengan Potong Tumpeng
Sultan Agung dikenal sebagai raja yang berwawasan global karena gemar berkelana ke berbagai wilayah, seperti ke Banten, Makassar, Malaka, Singapura, Thailand, Kamboja, hingga Arab dan Persia.
Ia memiliki peran penting dalam mentransformasikan Islam dan tasawuf ke dalam budaya Jawa supaya mudah diterima masyarakat Jawa. Ia dinilai mewariskan pengetahuan, tradisi keagamaan, dan budaya yang membawa manfaat bagi masa depan Islam melampaui masanya. “Dengan pemberian nama Masjid Raden Mas Djatmika, harapannya UNU Jogja menjadi bagian dari spirit mengembalikan kejayaan Islam Nusantara di masa depan,” jelas Suhadi.